Kamis, 03 Februari 2011

Rokokmu kau hisap, lalu asapnya kau muntahkan dihadapanku.

Lewat hidungku, asap rokokmu merambat menuju otakku ; benar-benar seperti menabuhi genderang perang!

Kaupun mulai bertanya : mengapa kau berhenti merokok?
Aku lantas menjawab : aku bosan, aku ingin menghisap nuklir!

Hahaha...
Sama ketika kau mengomentari anak-anak yang bermain petasan waktu itu : ah, beraninya dilempar! Kalau berani dimut!!, sambil membuang putung rokokmu.


-Adji Nugroho (dB)-
Jogja, 31 Januari 2010

0 komentar:

 
;