Senin, 06 Juli 2009 0 komentar

Sengaja senja itu...

Tahan sebentar senja, ku ingin melihat wajahnya.
Tunggu sejenak senja, sisakan sinarmu sejenak saja...
Berikan waktumu se-detik, se-menit, se-jam tapi bukan se-abad kok.
Ingin ku-simpan gelak tawa, senyum dan cinta-nya di-indra-ku.
2 komentar

Cinta di mata-ku

Bagiku cinta bukanlah cahaya, karena dia tak pernah redup.
Bagiku cinta tak serupa mawar, karena dia tak akan layu.
Bagiku cinta bukan juga sebatang coklat, tersebab dia tak bisa basi.
Cinta itu makhluk yang menghadirkan bahagia.
***
0 komentar

Ketakutan sepi(hak)

Lagu merdu masih menyimpan sejuta lara.
Tergeletak sepi hanya sebatang kara.
Dinda diam dengan amara murka.
Kangen aku mendengar berkata.
0 komentar

(Meng)gila(i) Cinta

Merah!!, bukan...itu mawar!
Hijau!, halah...itu daun?!
Kuning, iya mungkin kuning??
Tapi kurasa bukan.

Dia lebih dari itu!!
Dia bukan satu warna.
Dia sejuta warna bagi aku!
0 komentar

Siang & malam-ku

Siangnya sangat menyengat, dinginnya malam menusuk rusuk.
Sementara semesta alam terus saja menampakkan wajah yang beringas, sadis.
Air enggan mengalir, angin tak sopan berhembus, tanah menggugat, marah!
Akan tetapi bintangku masih membuang sayang, padamu.
0 komentar

Puisi Gelap

-Kepada yang ber-sms malam kepadaku-

Aku adalah was-was, yang pernah (dan akan) datang dihatimu.

Aku serupa rumit, yang kapan saja mampir diotakmu.

Aku memanglah ketakutan-ketakutan dari semua semu-mu selama nanti (dB 22:20).

0 komentar

Bintang-bulan

Aku hendak memilih bintang, namun cuaca begitu mendung.
Kita berhak memandang bulan, namun bulan hanyalah satu.
 
;