Kamis, 16 Mei 2013 0 komentar

Menulislah, Maka Aku Ada..

Aku malu, jika ku bangga-banggakan sebuah buku, ku tak menuliskannya.
Aku sedih, jika dirak-rak toko buku yang sering kudatangi tak lagi namaku disebut.
Sekalipun itu sekedar nama pena...

***

Menulislah, seakan-akan kau akan merubah dunia!
sebab, berteriak-teriak dan turun kejalan menyuarakan gagasanmu itu terlalu naif...

***

Engkau tengah malam menulis tembok pagar sekolahan mengunakan pilok dengan rasa was-was lalu ketahuan pak bon lantas dihukum menghapusnya, itu lebih hina daripada bintang ternak...
***

Aku ingin hidup seribu tahun lagi. Hidup dengan menuliskanmu; kuusahakan tulisan-tulisan yang indah, sekalipun itu tak pernah selesai...
***

aku senang mendengarkan suaramu dalam speaker handphone-ku, namun aku jauh lebih senang membaca tulisanmu yang berbaris dalam layar handphone setelah sms kau kirim kenomerku... 
***

Aku terharu ketika kau berani berucap: "Mas, aku mau bikin novel yang tebel ya". Kujawab saja "Ya, bikin saja, barangkali akan muncul novelis besar dari pembicaraan diteras masjid ini!". Tawa kamipun pecah...
***

Kita kan tau esok kan menjadi seperti apa; bagiku semangat dan mimpimu menulis itu yang membuat jiwaku terus bergerak. Seperti jarum jam mencari angka 13!
***
 
;