Kadang, ingin sekali kutatap wajahmu sampai benar-benar aku merasa penuh. Akan kuperhatikan dengan detail apa yang membuatku terkagum-kagum padamu: mulai dari ujung rambut kepala hingga ke ujung kuku kakimu.
Ya, kau bagai lautan; semakin kupandang, semakin menjadi-jadi rasa penasaran ini. Sungguh, perempuan adalah permata dunia yang kilaunya lebih terang daripada intan berlian atau bintang-bintang di langit sekalipun.
Matamu, bibirmu, senyummu membuatku tak bisa tidur. Selalu terbayang wajah cantikmu. Apa sebenarnya ini?
Setelah kekaguman pada wajahmu menjenuh, seakan ingin kutelusuri hal-hal lain yang tetap saja membuatkau terpukau. Tutur kata yang keluar dari bibirmu, caramu saat melangkah atau apa saja yang menjadi kebiasaanmu. Kalau perlu mataku tak boleh berkedip sekalipun untuk memandangmu.
Kau juga mengenakan pakaian yang sejujurnya memaksaku untuk tak boleh terlewatkan menyaksikannya. Pakaian itu begitu ketatnya, seolah bentuk badanmu terlihat semua. Namun kau tak merasa risih atau malu mengenakannya, sungguh mengherankan bukan? Pemandangan yang tarifnya gratis, hehe...
Keadaan pergaulan memang telah terjungkilbalik. Perempuan yang mengenakan pakaian tertutup dianggap norak atau ketinggalan mode. Justru yang terbuka-terbuka itulah yang 'kudu' ditiru.
Tapi aku tak bisa melakukan untuk 'menikmati' semua itu. Agama mengajariku untuk menundukkan mata untuk hal-hal seperti itu. Aku takut karena-sebab birahi mata bisa menjerumuskanku kedalam jalan buntu kehidupanku.
Aku bukannya seorang penakut yang hanya memandang saja sudah tidak berani. Atau seorang pengecut yang hanya berani mencuri-curi pandang. Sungguh aku berusaha memegang teguh ajaran yang telah dikenalkan orang tuaku sejak kecil ini
Kenapa wajahmu yang cantik tak kau tutupi dengan jilbab? Kenapa tubuhmu yang sexy, selalu kau baluti dengan pakaian yang terbuka? Itukah caramu untuk membuktikan bahwa kamulah yang paling cantik atau sexy diantara yang lain? Bukankah itu sebuah kebodohan, yang hanya 'mengiurkan' mata mata yang selalu memupuk nafsu birahi semata? Ah, kamunya aja yang 'seneng' mempertontonkan saja. Kata orang sih cari perhatian.
Kadang kamu tak merasa betapa malunya anggota tubuhmu yang sengaja kau buka atau kau pertontonkan itu, kan?! Mungkin dia menangis, marah, jengkel, muak, benci karena kau perlakukan seperti itu.
Bukan begitu caranya, cantik! Hiasilah paras wajahmu dengan jilbab. Aku yakin kecantikkanmu tak akan luntur hanya karena pakai jilbab. Malah sebaliknya, kau tampak tambah cantik kok pakai jilbab itu!
Lalu pakailah pakaian yang menutupi aurotmu. Jangan kenakan pakaian yang hanya menghadirkan niat-niatan nakal kaum lelaki
Kalau sudah pakai jilbab dan pakai pakaian yang tak kesempitan itu, kamu seperti bidadari nyata, lho! ;D
Kota Jogja, 2008
2 komentar:
assalaaammm ....
hmmmhh ...
uraian yg bagus dear ...
tinggal bagaimana mengajak orang2 jadi sepemikiran dengan kamu ...
apa guna nya berfikir tanpa ada realisasi ???
iya gg seh ???
he...he..he..
-hf-
Wasalamu'alaikum wr. wb.
Iya, pokoknya tetap semangat! :)
Posting Komentar