Bagaimana bila aku rindu namun engkau telah tiada?
Tentu aku akan sulit mencari.
Bagaimana bila ingin kutunjukkan rasa bahagia ini, tapi engkau telah tak dapat merasa?
Betapa hilangnya jiwa ini.
: Hai sukma, tinggallah sejenak diraga kami.
Kami masih ingin mencinta, walau takharus dengan mencium.
Karena rindu yang tertuntaskan saat melihat dia baik-baik saja, bisa jadi lebih dari ciuman itu sendiri.
Bersama mengkhawatirkan saat petir ternyata ganas menyambar,menganggap tak layak menghabiskan tawa saat tak ada kehadiran yang lainnya, ataukah sendiri menyimpan duka sehingga tak kau beri air mata padaku (padamu), lalu rebah menyembunyikan isak tangis.
.....ah, sesungguhnya ayah juga sahabat, ibu juga dan engkaupun yang membaca juga sama saja.
Adji Nugroho (dB)
Jogja, 10 Agustus 2010
0 komentar:
Posting Komentar