Apakah benar aku hanya rajin membangun image 'wah' pada dirimu, sayang?
Sehingga aku terlalu sibuk sendiri menata hati, berdiam diri lalu terbelenggu?
Tolonglah sayang! Cinta ini telah memanggil dan aku mengigil ketakuatan dibuatnya.
Seperti kena gendam, aku terjerat rantai-rantai kesemuan belaka.
Senyummu terus terkembang,
karena selalu kusiram dengan angan-angan ilusi-halusinasi.
Matamu melukis apik langit yang rintik,
sedang mataku menjadi bias.
Aku tak berdaya,
hancurkan angan-angan kosong ini, sayang!
Jogja, 2010
0 komentar:
Posting Komentar