Sabtu, 29 Januari 2011

sesaat setelah kamu bertanya (?)


Mengapa?
: seperti tak bisa ditebak,
tabiat mudah jenuh, membuat kami harus sering-sering berfikir kreatif berkenala menjelajah mengakrabi alam.
Meskipun status telah diupdate, youtube tak lagi buffering, jetaudio telah memenuhi ruang dengar, chathing sama pacar yang jauh, sms dan handphone yang sering berdering, tv dan radio yang mengoceh, mainan game bola,
tapi jenuh tetap saja bertengger dikepala...

Apa?
: alam sebenarnya tak butuh untuk dikunjungi,
karena angin, air, langit, debu, batu, pasir, tanah merah, ilalang, rumput gajah, pohon asam sudah terlalu sibuk menyelesaikan tugasnya sebagai penghias semesta ini.

Kemana?
: dibanding dengan kami,
jenuh sering banget menziarahi kami.
Lalu, kali ini, pantai akan menjadi tempat melarung rasa itu.

Siapa?

: jalanan yang lengang, curam, menanjak, berkelok semacam papan surfing yang mengasikkan.
Hamparan sawah menghijaukan mata,
bentangan langit mengharu birukan persahabatan,
bukit tinggi berdiri angkuh layaknya jagoan pasar yang ditengah perjalanan tadi sering kami ditemui,
padang pasir pantai jelas asik buat bermain bola kami.

Pandang Terbentang
Berjalan menuju tebing sekedar melihat langit,
sesekali menundukkan pandangan menatap seseorang yang memancing ikan dengan gagangnya yang panjang dan dia yang berperahu ditengah gelombang laut.
Ditepian, anak-anak kecil juga mencari ikan, mandi membasahkan bajunya meski tak bisa berenang dan menciprat-cipratkan air asin itu. Sedang orang tuanya hanya mengamatin ya.

Ah, saat itu sepertinya langit dan laut saling bersaing beradu biru...

"berkali-kali kucoba menulis namamu diatas pasir pantai dengan patahan ranting kering, namun angin selalu deras membawa ombak: menghapusnya. lalu aku marah, kulempar dengan batu karang kearahnya, dia justru mengajakku bersahabat. aku tertarik dan mulai berlarian kecil di gigir pantai itu..."


Jogja, 29 Jan 2011

0 komentar:

 
;