Selasa, 21 Desember 2010 0 komentar

Dunia bukan taman bermanja-manja #1


Hidup Adalah Perbaikan-Perbaikan Yang Tak Bisa Sempurna.

Malas Melakukan Perbaikan,

Membuat Kehancuran Hidup Semakin Sempurna.

gambar
Sabtu, 11 Desember 2010 0 komentar

Abdi Pinokio

Bohong.
Tak pernah kusangka kau mengucap dusta dengan ayat suci sebagai penguat.
Kudengar bibirmu sering menyebut nama Tuhan, ternyata kau serupa setan. Tak ada beda dengan preman jalanan.
Senyummu lebar, bergegas menebar ranjau-ranjau yang melumpuhkan —melenakan kami, lalu terkekeh seperti perampok berhasil membobol uang sekarung di bank asing.
Kata-katamu terlalu manis, yang akhirnya bikin kami diabetes kepercayaan.

Sumpah serapah: Ingin kurobek topeng licikmu itu.
Kebohonganmu mengunung besar yang akan terus terlihat kami (setidaknya setiap pagi. Saat cuaca, udara, embun dan pikiran kami menjernih kembali, kami selalu ingat).
Aku dan kami tak akan insomnia, sampai ruh tiada.

Kelak, kau akan ditimbun hidup-hidup bersama kata-kata manis bohongmu; huruf per huruf, kalimat per kalimat, paragraf per paragraf sampai nafasmu sesak —sesesak dada kami tersembur bisa tipu muslihatmu.
Kau abdi pem.bo.hong.


-Adji Nugroho-
Jogja, 10 Desember 2010
gambar
Senin, 08 November 2010 0 komentar

Ibu ; Seperti Pinisi yang hendak berlayar, do'amu adalah bahan bakar


Disini (sini) aku menatap (tatap) gambarmu dalam bingkai kotak kayumu.

Disini (sini) aku berharap (harap) kau s'lalu memanjatkan do'a untukku.

Kepada pagi,
aku bersaksi...

Kepada siang,
aku berjuang...

Kepada malam,
akan kugenggam...

: semua janji-janji padamu, Ibu!



-Adji Nugroho-
(Puisi dan lagu | Yogyakarta, 18 November 2009)
gambar
Rabu, 03 November 2010 0 komentar

Merah Marah


Ada nurani yang mati,
setelah egomu kau hempaskan.
Ada cinta yang enggan merasuk,
saat merahnya marah ingin kau bakar!

Mimpi indah yang kau bangun sebelum bangun tidurmu, itu telah roboh...
Bisikan-bisikan genit sang raja gelap gulita malam, telah sirna berbareng ayam yang berkokok...

Ada apa ini: kok semua pada hilang?
Seperti tersapu ijuk sepoi angin...
Seperti terputar masuk kedalam gelombang lubang k.e.h.a.m.p.a.a.n...

Itulah hakikat marah;
sebuah belati yang menggoyak gumpalan darah dari jiwa yang tulus,
yang peluh keringatnya menderas untukmu,
yang kata-katanya menjadi do'a yang mustajab jika terdengar Tuhan.
: Dialah Ibumu,
masih mampukah marah dengan sipemilik jiwa yang tulus itu?.


gambar disini
Sabtu, 23 Oktober 2010 0 komentar

Rahasia Sinar (Dasar, jahiliah!)



Terang kukira nyata
Jahiliah; kuanggap semua sebagai hidup
Kilau terlihat utuh
Kuyakin hadirmu akan menemaniku. Dasar, jahiliah!

Tubuhku tak bisa meraba
Segala rasa meracuniku
Langkahku tak dapat mendekat
Hanya paham dalam batinku. Dasar, jahiliah!


(Kumpulan puisi lama tahun 2006)
0 komentar

Pelangi Hati

Pelangi oh pelangi yang terbentang
Membuka gerbang-gerbang pintu langit
Sepertinya sang peri hendak bermain
Membuang jenuh cerita khayalan di khayangan

Pelangi oh pelangi di sore ini
Ketika cahaya mulai lembut bersinar, ketika hujan mulai surut lalu usai...
Warnamu semakin cerah membinar
Seperti lagu yang diiramakan anak-anak lucu itu: Merah-kuning-hijau dilangit yang biru...

Ya, pelangi bagaikan isi hati
Berwarna-warni melengkapi kehidupan ini
Bukan hanya satu warna tunggal
Banyak pilihan yang bisa dipandang


(Kumpulan puisi lama tahun 2006)
gambar disini
0 komentar

Duri Cantikmu


Kembang merah yang telah merekahTelah muncul banyak duri siap menusuk telunjuk jari
Ingin jika harus kupetik
Hati-hati, "bisa 'merobek kulit'lalu mengiris hati —perih!", kata senior para pecinta.

Duripun tajam sulit terkandas
Tampaknya harus, musti mencoba!
Pabila duri jatuh kebumi
Oh, bunga pesona menghias hari

Kan kukejar-kejar cinta melayang
Tapi tak terburu harus sekarang
Mungkin sajakah pernah terbayang?
Sebuah sayang yang hampir terbuang

(Kumpulan puisi lama tahun 2006)
gambar disini
 
;